Dua Skenario Krisis Ekonomi Indonesia 2018-2020 (MME 6#)

Melihat dollar US Yang sudah 14900/Lembar, agaknya semua yang harus membayar dengan dollar, pusing kepala..

Kenaikan nilai dollar US yang cepat, bagaikan racun sianida Yang terbalut kopi Vietnam..

Tidak tampak jelas, tapi mematikan..

Bayangkan, suatu perusahaan punya hutang Dalam bentuk dollar, jualan Dalam bentuk rupiah Dan membayar hutang dalam bentuk dollar..

Pusing Pala Barbie pastinya..

Karena efeknya yang besar, maka Kita harus tau, seperti apa sih yang kira-kira terjadi Di ekonomi Indonesia tahun 2018 – 2020 ini..

Menurut pengamatan saya, bisa terjadi dua^ jenis skenario krisis ekonomi yang cukup Berbeda

Skenario pertama : Model Krisis Asia 1998

Krisis ekonomi 1998 Yang menimpa Banyak negara Asia, dimulai oleh aliran kredit murah Yang dinikmati oleh negara-negara Asia termasuk Indonesia Di awal 1990an..

Karena Ada kredit murah ini, maka konglomerat-konglomerate indonesia di jaman itu berlomba-lomba berhutang dari luar negeri, yang uangnya digunakan untuk ekspansi, menambah pabrik, menambah perusahaan..

Ekonomi Indonesia pun Naik Naik ke puncak gunung, tinggi tinggi sekali.. πŸ˜€

Karena ekonomi sedang baik dan dana melimpah, Harga aset melambung, yang turut melambungkan kekayaan orang-orang Indonesia…

Para konglomerate pun berpesta..

Sayangnya, sebagai besar konglomerat itu tidaklah disiplin dalam berekspansi dengan berhutang membabi buta..

Semua pesta, seasik apapun acaranya, pasti Ada usainya..

Kemudian angin berbalik arah..

Pestanya usai, karena terpaksa..

Pada tahun 1995, di amerika FED rate dinaikkan menjadi 6%, yang mana membuat amerika menjadi tempat menarik untuk menyimpan dana..

Akibatnya, aliran dana berubah arah, meninggalkan negara-negara asia untuk kembali ke amerika..

Dari tahun 1995, nilai rupiah terhadap dollar US terus menukik tajam, begitu juga negara asia lainnya..

Di tahun 1997, karena nilai tukar mata uang yang terus melemah terhadap dollar, Banyak negara Asia sudah tenggelam dalam kubangan hutang dollar yang digalinya sendiri..

Korban pertama adalah Thailand,,

Dimana Mata uang bath anjlok karena devisanya sudah tidak cukup untuk menjaga nilai Tukarnya dengan dollar US..

Kemudian ketakutan menyebar..

Karena Banyak negara Asia lain, termasuk Indonesia, Yang kondisi devisanya tidak cukup untuk membayar impor, maka Banyak negara Asia Yang jatuh nilai Mata uangnya..

Indonesia, Yang saat itu digadang-gadang Akan menjadi macan Asia, merana..

Saldo hutang luar negeri Yang besar, ditambah devisa Yang terbatas, apbn Yang deficit, CAD Yang deficit, dan membaiknya ekonomi America, membuat nilai Tukar dollar menguat jauh terhadap rupiah..

Sialnya, secara sistem keuangan, Indonesia saat itu Masih terbelakang, sehingga banyak bank yang rugi dan bobrok manajemennya Masih tetap buka..

Sialnya lagi, politik Indonesia menyimpan api dalam sekam, yang sekam ya menumpuk tinggi di seluruh negeri. Ketika dollar melejit, harga-harga melangit, sekam seantero nusantara terbakar..

Terbakar habislah jugalah sang penguasa..

Maka terjadilah krisis ekonomi besar Di tahun 1998..

Horornya, secara umum yang terjadi saat ini sama dengan Yang terjadi di tahun 1997..

Indonesia mendapat durian runtuh dari krisis ekonomi America 2008, karena stimulus besar-besaran Yang digelontorkan pemerintah America , serta fed rate diturunkan menjadi nyaris 0, maka uang Dari America dan negara maju lain berbondong2 datang ke negara berkembang- emerging market-, termasuk Indonesia..

Baca Juga :

Jadi sejak 2009- 2014, Indonesia mendapat durian runtuh dari kondisi buruk yang terjadi di America..

Sayangnya, seperti Yang terjadi di tahun 1997, sekarang kondisi berbalik..

Sejak America menaikkan Fed ratenya, Di tahun 2015, negara-negara emerging market yang mulanya mendapat darah- dana murah dan mudah – dari America, kehilangan darahnya..

Apalagi, sejak fed rate Naik terus Di tahun 2017-2018..

Akibatnya, nilai mata uang negara emerging market seperti Turki, India, Indonesia dipaksa tiarap..

Tentu Saja, besarnya krisis ekonomi bila keadaan ini berlanjut, harusnya tidak sebesar 1998, karena adanya sistem keuangan yang lebih baik sekarang dan (semoga) tidak Ada gejolak politik yang menakutkan..

Bila skenario ini yang terjadi, maka sangat mungkin investor global akan melirik amerika sebagai penyelamat dunia..

Persis seperti Yang terjadi di akhir 1990an..

akibatnya, pasarannya saham amerika Akan terjadi bubble saham dan juga Akan pecah tidak lama kemudian..

Penuh drama ya?

Inilah corak kehidupan.. πŸ™‚

 

@dr_BramIrfanda

^ skenario kedua, kita bahas minggu depan ya.. πŸ™‚

Mau dapat update terbaru Blog Bram Irfanda di telegram? silakan Join Bram Irfanda Blog di Telegram

Punya dana menganggur di bank? Bila ingin imbal hasil jauh lebih baik, investasikan saja di Saham. Anda bisaΒ belajar saham di Irfanda Capital Blog (klik link ini)

Berlangganan ke Blog via Email

GRATIS! untuk berlangganan artikel blog ini via email & menerima UPDATE BLOG Post terbaru, Silakan Masukkan alamat email anda ke form dibawah ini, lalu klik konfirmasi berlangganan yang kami kirim ke email anda

Tinggalkan Balasan