Bill Gates, yang saat ini merupakan Orang terkaya di dunia, adalah salah seorang legenda hidup di bidang teknologi karena menghasilkan kesuksesan besar lewat penciptaan software Komputer
Pertanyaan yang layak kita tanyakan, apa yang membuat Bill Gates begitu sukses?
Apakah karena Bill Gates sangat Cerdas? Tentu saja iya..
Apakah karena Bill Gates sangat rajin bekerja? Tentu saja iya..
Apakah karena Bill Gates Punya Impian yang tinggi? Tentu saja iya..
Namun, bila ‘hanya’ mempunyai ketiga modal di atas, Bill Gates tidak akan sesukses sekarang, Karena banyak orang lain yang mempunyai ketiga modal tersebut diatas namun berada jauh dibawah level Bill Gates..
Lantas apa yang membuat perbedaan?
Bill Gates mempunyai rahasia sukses yang jarang diungkap : Bill Gates sangat paranoid!
Namun, bukan seperti penyakit mental paranoid yang perlu perawatan psikiater, Bill gates mempunyai kepribadian Paranoid Produktif..
Paranoid Produktif adalah perasaan TIDAK PERNAH MERASA AMAN atau NYAMAN, SELALU MERASA KHAWATIR, KETAKUTAN akan apa yang MUNGKIN ditimpakan dunia kepada mereka. Akibatnya, mereka BERSIAP-SIAP menghadapi secara langsung apa yang mereka takuti..
Paranoid Produktif membuat kita selalu waspada, baik dalam kondisi baik -sebaik apapun keadaan yang terjadi pada kita di masa kini- maupun buruk, karena krisis dan keadaan penuh goncangan selalu datang tanpa peringatan..
Paranoid Produktif adalah salah satu sifat Wajib pemimpin 10Xer yang dibahas begitu apik di buku Great By Choice karangan Jim collins dan Morten T Hansen..
Kisah nyata bagaimana kentalnya penerapan Paranoid Produktif dalam kepemimpinan Bill Gates saat memimpin Microsoft, sangat layak menjadi pelajaran bagi kita untuk mencontoh dan menerapkannya..
Pada tahun 1986, Saat Microsoft akan melakukan IPO ( initial public offering/ Jual saham perdana) , para pemimpin microsoft bertemu dengan para penjamin emisi dan pengacara untuk mengedit propektus penawaran saham perdana. Para penjamin emisi dan pengacara bersiap-siap sebagai ksatria kegelapan, siap bertempur dengan para pemimpin Microsoft demi memberikan gambaran secara memadai tentang resiko-resiko yang harus dipertimbangkan oleh investor. Namun, alih-alih menjumpai pemimpin usaha yang bersikap optimis berlebihan dan memberikan gambaran berbunga-bunga tentang kesuksesan terus-menerus perusahaan –seperti hampir semua pemimpin perusahaan yang akan IPO-, mereka justru bertemu DOCTOR DOOM..
Steve Ballmer, vice president Microsoft waktu itu, selalu memunculkan skenario demi skenario risiko, bahaya, kematian, serangan melumpuhkan, kemalangan, dan bencana yang mungkin menimpa Microsoft di masa depan. Kemungkinan suram di munculkan di percakapan, dan para penjamin emisi mulai mencoret-coret kertas. Pada akhirnya, setelah jeda untuk mencerna segala kemungkinan kekacauan, salah seorang penjamin emisi berkata kepada Ballmer, “ Saya pasti tak mau mendengar Anda di hari yang suram..”
Ballmer menjadi pakar kekhawatiran di bawah bimbingan suhu paranoia produktif itu sendiri, Bill Gates..
Ballmer meninggalkan studinya di Stanford Graduate School of Bussines untuk bergabung dengan petualangan sobatnya itu. Sebagaimana dikenang Ballmer, setelah bergabung dengan Microsoft, dia melakukan kalkulasi tentang pertumbuhan dan memutuskan Microsoft perlu memperkerjakan 17 orang.
Gates mengkritik..
Tujuh belas orang? Apakah Ballmer mau membuat perusahaan bangkrut?
Tujuh belas orang? Tidak mungkin!
Tujuh belas orang? Microsoft tak akan pernah mau membuka diri pada potensi kekacauan finansial!
Tujuh belas orang? Microsoft harus memiliki uang kas memadai di tangan untuk setahun, satu tahun penuh! tanpa sesen pun pemasukan!
“Rasa takut harus memandu anda, tapi rasa takut itu harus laten, saya secara rutin mempertimbangkan kegagalan“ ujar Gates pada tahun 1994. Padahal, saat itu Microsoft menjadi pemimpin Industri software dan Ia sendiri menjadi Orang terkaya di dunia. Gates memajang foto Henry Ford di kantornya untuk mengingatkan diri bahwa kesuksesan usaha terbesar pun bisa berlalu, sebagaimana Ford di salip oleh GM dalam sejarah awal industri otomotif…
Dia senantiasa khawatir tentang siapa yang akan menjadi Bill Gates berikutnya, anak SMA aneh yang menghabiskan 22 jam per hari di kantor kecil kumuh dan siap menembakkan torpedo berbahaya ke Microsoft..
Gates menunjukan sisi penakutnya dalam apa yang di kenal sebagai “memo mimpi buruk“. Selama empat hari, dari 17 hingga 20 Juni 1991, nilai kekayaan Bill Gates merosot lebih dari $300 Juta ketika saham Microsoft tiba-tiba jatuh 11 persen saat satu memo penuh dengan skenario “Mimpi Buruk” bocor ke koran San Jose Mercury News..
Ditulis oleh Bill Gates sendiri, Memo itu mencantumkan serangkaian kecemasan dan ancaman tentang pesaing, teknologi, hak paten, kasus hukum dan kelemahan dukungan pelanggan Microsoft. Ia memaklumatkan bahwa “mimpi buruk kita adalah kenyataan”
Camkan dalam pikiran anda bahwa saat memo itu di tulis, Microsoft sedang melesat menjadi salah satu pemain terkuat dalam industri, dengan Windows di tubir kemungkinan menjadi salah satu produk peranti lunak paling dominan. Siapa pun yang memahami Gates akan mengetahui bahwa memo itu tidak menandakaan perubahan apapun..
Gates selalu hidup dalam ketakutan, selalu merasa rapuh, dan akan terus begitu..
Pertanyaannya, apakah anda akan menerapkan Paranoia produktif seperti Bill gates saat Dia memimpin Microsoft?
Atau memilih santai, berpesta serta tidak disiplin saat ada diatas, dimana keadaan sedang memihak anda?
Jawaban yang anda pilih menentukan seberapa besar pencapaian anda di masa depan..
@dr_BramIrfanda
Sahabat kami sejak kecil bahkan sampai sekelas di FK Unair, dr.Yudhis, baru saja menciptakan alat bantu Marketing dan pencarian orang dll di Facebook yg bernama “The Graph”, silakan lihat penjelasaannya disini => The graph . BURUAN BELI DAN PRAKTEKKAN TOOL GILA INI! SEBELUM PESAING ANDA YG MEMPRAKTEKKAN! The Graph sudah diulas dan dapat komentar positif dari TechinAsia!
Tagged: buku karangan Jim collins, Jim Collins, Morten T. Hansen, Paranoia Produktif, Paranoid Produktif, Rahasia Kepemimpinan Bill Gates di Microsoft, rahasia kesuksesan bill gates, resensi review buku Great By Choice, sifat pemimpin 10Xer
Tinggalkan Balasan