Bisa membayangkan Warren Buffett main Basket?
Bisa membayangkan Bill Gates ikut kejuaraan renang?
Bisa membayangkan Lionel messi ikut lomba menyanyi?
Sangatlah layak bila kita menduga Warren Buffett, Bill Gates dan Lionel Messi akan kalah,,
Dunia basket bukanlah dunia Warren Buffett..
Dunia renang bukanlah dunia Bill Gates..
Dunia tarik suara bukanlah dunia Lionel Messi..
Buffett, Gates, Messi mungkin adalah orang SUPER dan legendaris di dunia investasi, software, dan sepakbola..
Namun diluar ‘dunia’nya, mereka bukanlah ‘manusia super’..
Haruskah Warren Buffett , Bill Gates dan Lionel Messi menutupi kekurangannya dengan rajin berlatih basket, renang dan menyanyi?
Ataukah mereka sebaiknya melupakan ‘kelemahan’ mereka dan hanya berfokus pada passion dan kelebihan mereka?
Jawaban dari pertanyaan diatas dikupas dengan apik oleh Lynda Gratton dengan bukunya yang berjudul ‘The Shift: The Future of Work is already Here’. Lynda Gratton adalah seorang professor dalam bidang management practice yang pernah dinobatkan sebagai ‘top 20 business thinkers of the world’ oleh the Times
Ternyata dimasa depan, hanya orang yang sangat menguasai suatu bidang hingga mendalamlah yang akan sukses..
Bukan lagi yang berpengetahuan ‘luas’ namun kedalaman pengetahuannya ‘dangkal’..
Karena dimasa depan, orang-orang akan dengan mudah mencari ilmu-ilmu ‘standar’ lewat internet,,
Untuk itu, semua orang harus mulai ‘memupuk’ keunggulan di suatu bidang, keunggulan ini disebut ippho Santosa dalam buku Mega Best seller ‘7 Keajaiban Rezeki’ dengan istilah ‘Pembeda Abadi’
Apakah Pembeda abadi Warren Buffet dari orang lain di jagad? Tentu investasi..
Apakah pembeda abadi Bill Gates dengan orang lain di jagad? Tentu Software..
Apakah pembeda abadi Lionel Messi dengan orang lain di jagad? Tentu sepakbola..
Apakah pembeda abadi kita?
Bila saat ini, kita belum bisa menjawab pertanyaan ini, berarti kita belum mempunyai pembeda abadi..
Tanpa pembeda abadi, kita akan menjadi rata-rata..
Tanpa pembeda abadi, kita akan mudah dilupakan..
Tanpa pembeda abadi, kita akan mudah tergantikan..
Terus harus bagaimana?
Temukan ‘pembeda abadi’ kita, Dengan dua cara..
Pertama, Hiduplah dengan passion kita..
Yang kedua, pertajam kelebihan kita..
Passion akan investasilah yang membuat Buffett hingga berumur 80 tahun tetap setia menduduki peringkat 4 besar orang Terkaya dunia selama puluhan tahun. Bahkan hari-hari kerjanya di Berkshire Hathaway hanya dianggapnya seperti ‘menari’ sepanjang hari.
Passion inilah yang menyebabkan Bill Gates keluar dari Harvard dan memulai petualangan legendarisnya merintis microsoft. Passion inilah yang mengantarkannya menjadi orang Terkaya di dunia selama bertahun-tahun.
Passion juga yang mengantarkan Lionel Messi menjadi pesepakbola terbaik sejagad. Bahkan sebelum berumur 25tahun, Messi sudah 3 kali meraih trofi Liga Champions!
Passion memberikan kita ‘bahan bakar’ yang kita butuhkan untuk terus berkembang..
untuk terus maju ketika gagal..
untuk terus belajar walau sedang dipuncak kesuksesan..
Bila passion adalah bahan bakar, gunakan passion itu untuk mengasah kelebihan kita, bukan untuk mengasah kelemahan kita..
Dengan fokus pada mengasah kelebihan, kita akan berkembang menjadi sangat ahli di bidang yang menjadi kelebihan kita.
Namun, bila kita fokus mengasah kelemahan , mungkin di bidang itu kita ‘naik tingkat’ dari orang yang ‘kurang’ menjadi ‘orang rata-rata’. Tetapi kita tidak akan mempunyai kelebihan signifikan di suatu bidang dibanding orang lain
Lebih baik menjadi seorang ‘manusia super’ di suatu bidang, namun ‘lemah’ di bidang lainnya daripada kita menjadi orang yang ‘rata-rata’
Itu berarti kita mempunyai kelemahan?
Karena itu, carilah ‘teman hidup’, partner, teman, rekan atau konsultan yang bisa menutupi kelemahan kita..
Dengan Berfokus pada kelebihan yang didasarkan pada passion kita, akan sangat mungkin bagi kita untuk mencapai kesuksesan tak terkira di dunia yang sangat hiperkompetitif ini.
Berfokus pada kelebihan, bukan berfokus akan kekurangan..
Temukan Pembeda Abadi kita..
Dan Jadilah Pembeda diantara kerumunan..
Jadilah Berlian diantara bebatuan..
HIDUPLAH SEHEBAT-HEBATNYA!!!
@dr_BramIrfanda
Tagged: 7 Keajaiban Rezeki, buku 7 Keajaiban Rezeki, buku The Shift: The Future of Work is already Here, dr.Bram Irfanda, ippho Santosa, kekurangan diri kita, Lynda Gratton, menyikapi kekurangan kita, Pembeda Abadi, resensi buku 7 Keajaiban Rezeki, resensi buku The Shift: The Future of Work is already Here, The Shift
Tinggalkan Balasan