Overdosis adalah kata Yang tepat untuk menggambarkan bagaimana pengobatan untuk Sakit ekonomi parah, seperti krisis ekonomi 2008 , malah membuat dunia terancam Sakit parah yang lebih parah..
Bagaimana bisa?
Umumnya, Saat suatu negara maju mengalami perlambatan atau krisis ekonomi, maka pemerintah dan bank sentral negara itu Akan memberikan stimulus ekonomi yang besar, sebagai langkah pengobatan..
Stimulus ekonomi itu terutama melalui : penurunan Suku Bunga..
Ketika Suku Bunga menurun, maka secara otomatis biaya Modal menurun, akibatnya Banyak perusahaan dan orang Yang berani meminjam uang Di bank untuk berekspansi Dan memulai bisnis Baru
Dan biasanya langsung ngefek,,
Bisnis Baru tumbuh, orang-orang mulai berani ngutang dan ekonomi membaik..
Tapi penurunan Suku Bunga ini sama seperti penggunaan steroid dalam dunia binaraga..
Bila steroid Yang digunakan dosisnya tinggi Dan Dalam jangka waktu Yang lama, maka timbullah efek-efek berbahaya bagi badan..
Nah, overdosis yang Sama terjadi pada pengobatan krisis ekonomi 2008..
Baca Juga :
- Mentoring Macro Economic 1# : Apakah Indonesia Akan Kena krisis Ekonomi?
- Deleveraging : Mewabahnya Krisis Ekonomi (Mentoring Macro Economic 2#)
Suku Bunga Bank sentralnya America, Fed rate, berada Di angka 0-0,25 % selama 7 tahun!
Angka suku Bunga sebesar 0-0,25 % ini jauh dibawah suku Bunga normal Di America Yang di tahun 1990an berada Di kisaran 5%..
Jadi pengobatan suku bunganya dilakukan dengan dosis besar dan jangka waktu Yang panjang..
Lho kan bagus Kalo suku Bunga rendah bisa bikin Banyak bisnis Baru bermunculan?
Betul..itu Salah satu efek baiknya, namun suku bunga yang rendah apalagi terlalu rendah bisa membuat Banyak orang dan perusahaan menjadi terlena untuk terus menambah hutang, lagi dan Lagi..
Bukannya gpp kalo hutang besar tapi Bunga kecil karena suku Bunga juga kecil?
Sayangnya periode Bulan madu Bunga rendah tidak mungkin berlangsung selamanya..
Karena bila suku Bunga rendah, maka jumlah hutang pasti naik-naik ke puncak gunung, tinggi – tinggi sekali.. 😀
Ketika jumlah hutang meningkat, harga-harga barang pasti ikutan naik ke puncak..hingga orang-orang tidak lagi bisa menjangkau harga yang sudah ada di atas awan..
Harga-harga barang dan asset yang kemahalan ini, Akan memaksa pemerintah dan bank sentral untuk menaikkan suku bunga, maka terjadilah Deleveraging..
Ketika suku bunga naik, maka mereka yang terbiasa dengan suku bunga rendah dan memupuk hutang yang Banyak akan kena masalah
Masalah inilah Yang menyebabkan America kena krisis kredit Subprime Mortgage yang berkembang menjadi krisis ekonomi Parah dan akhirnya menulari seluruh dunia sehingga hampir seluruh negara terjangkit krisis ekonomi Dahsyat Di 2008..
Dan sebab masalah yang sama pula, kita saat ini berada dalam ancaman krisis ekonomi dahsyat di tahun 2018-2020..
Uniknya, walaupun sebabnya Sama, Kita, manusia, seperti lebih bodoh bila dibandingkan keledai, karena Kita terus menerus masuk ke lubang yang Sama..
Ironis ya..
Mau dapat update terbaru Blog Bram Irfanda di telegram? silakan Join Bram Irfanda Blog di Telegram
Punya dana menganggur di bank? Bila ingin imbal hasil jauh lebih baik, investasikan saja di Saham. Anda bisa belajar saham di Irfanda Capital Blog (klik link ini)
Tagged: efek negatif penurunan suku bunga, efek negatif suku bunga terlalu rendah, penyebab krisis ekonomi, penyebab krisis ekonomi 2008, penyebab krisis moneter, penyebab krisis moneter turki, penyebab krisis subprime mortgage 2008, penyebab krismon, penyebab krismon 1998, penyebab penurunan nilai rupiah 2018
Tinggalkan Balasan