Memaafkan Masa Lalu

Apakah Anda sudah memaafkan masa lalu Anda?

Banyak diantara Kita, tanpa sengaja masih terjerat luka masa lalu, tanpa mampu untuk melepaskannya dari kehidupan Kita..

Andakah salah satunya?

K, seorang perempuan yang berumur 20an tahun mengalami gangguan psikologi yang disebut “Doctor Shopping”, yang membuatnya sangat khawatir akan kesehatan tubuhnya sehingga ia rajin berkunjung ke dokter untuk berusaha mengobati ‘penyakit’ yang tidak pernah ada..

Setelah kami gali masa lalunya, ternyata ada luka masa lalu terhadap orang tuanya yang ia rasa tidak memperlakukannya secara adil dibandingkan perlakuan terhadap saudaranya yang lain semasa kecil..

Saat masih kecil, K merasa kesepian dan seorang diri di keluarganya, karena melihat kedua orang tuanya lebih menyayangi saudaranya yang lain..

Perasaan kesepian serta ketakutan akan kehilangan ‘sosok’ orang yang disayanginya ini membuatnya menjadi sangat khawatir akan dirinya dan orang-orang yang disayanginya..

Kini, ia menjadi orang yang mudah menjadi terlalu khawatir bila dirinya dan orang yang disayanginya sakit atau mengalami hal buruk lainnya..

Selain itu, setelah kami gali lebih dalam, ternyata hubungan K dengan keluarganya -baik orang tua maupun saudaranya- tidak terlalu baik, karena K masih saja menyimpan dendam -yang terjadi tanpa disadarinya- terhadap saudaranya sehingga ia selalu merasa iri bila saudaranya meraih prestasi dan pencapaian apapun yang melebihinya..

K tidak akan bisa sepenuhnya hidup bahagia sebelum ia benar-benar memaafkan masa lalu dan melepaskan diri dari jeratannya..

Lain lagi kisah T, pasien kami yang lain..

T, pasien perempuan kami yang berumur 50an tahun juga mengalami keluhan yang serupa..

T bisa dibilang terlambat ‘mendapat pertolongan’ untuk memaafkan masa lalunya..

T dilahirkan dan dibesarkan oleh orang tua yang sangat suka membandingkan dirinya dengan saudaranya yang lain. Sebagai seorang paling tua diantara saudaranya, orang tuanya yang penuntut mengharapkan dirinya menjadi seorang manusia super yang bisa menjadi contoh bagi saudaranya yang lain..

Namun, tentu saja ia gagal..

Dan ia merasa sakit hati karena kegagalannya itu..

Ia merasa sakit hati karena ada adik kandung yang lebih baik -dan dianggap lebih baik oleh orang tuanya- daripada dirinya..

Ia merasa sakit hati terhadap kedua orang tua yang suka membanding-bandingkan dirinya dengan saudaranya yang lain..

Ia merasa sakit hati karena saat kecil ia tidak mendapat perhatian dan kasih sayang seperti yang diharapkannya..

karena menyimpan segala rasa sakit ini, bisa dibilang kehidupannya hancur..

Ia ‘tanpa sengaja’ sering menyakiti saudara-saudara dan orang tuanya..

ia ‘tanpa sengaja’ menjadi haus akan perhatian, pujian dan sanjungan orang lain yang membuatnya menjadi sangat bergaya hidup mewah sehingga merusak kondisi keuangannya di masa tua..

Ia ‘tanpa sengaja’ menghancurkan kehidupan anak-anaknya dengan memanjakan anak-anaknya dengan sangat berlebihan, bahkan disaat anak-anaknya sudah berumah tangga..

Kehancuran kehidupannya bermula dari luka lama di masa kecilnya, yang bahkan tidak pernah ia sadari keberadaannya..

Ingin kehidupan yang bahagia dan penuh keberlimpahan?

Maafkan masa lalu kita yang menyakitkan,,

semuanya..

Bila Kita tidak bisa memaafkan masa lalu kita atau tidak dapat mengenalinya, berkunjunglah ke dokter Jiwa (psikiater) atau psikolog, karena biaya terapi untuk bisa memaafkan masa lalu, jauh teramat sangat lebih murah dibanding biaya kehancuran hidup akibat masih memendam luka lamanya..

Maafkanlah masa lalu Kita..

Sebelum ia merenggut semua kehidupan Kita..

 

@dr_BramIrfanda

Bila ada teman-teman yang pernah mengalami hal yang serupa, bisa menceritakan pengalamannya memaafkan masa lalu dengan mengisi kolom komentar di bawah ini, diperbolehkan memakai nama dan email samaran 🙂

Yuk berjuang untuk kebahagiaan hidup kita! 🙂

Mau alat tensi Digital HANYA 285ribu FREE ONGKIR + TIPS2 MENURUNKAN TEKANAN DARAH TANPA OBAT? hubungi Mastha Medica (SMS 089675229222/29F01C60 <= PIN hanya pakai angka nolya…

Tagged: , , , , , ,

Comments: 79

  1. iim Oktober 14, 2014 at 6:56 am Reply

    Assalam dok, masalah saya ada pada diri saya yang selalu ingin seperti orang lain, ingin suami rajin sholat, tidak perokok, bersih, dsb, karena saya iri melihat suami-suami orang lain yang bersih, sholat tepat waktu, kebersihan diri terjaga dsb, sehingga rasa tidak puas melihat suami menjadikan saya kurang bisa melayaninya dan mengakibatkan suami selalu marah, apalagi diperparah dengan suami yang pengangguran sebulan ini karena tidak pernah betah dengan suatu pekerjaan, selalu saja beralasan dengan tempat kerjanya sehingga membuat dia tidak tahan lama bekerja, sekarang suami meminta pisah ranjang, apakah itu sudah jatuh talak dok? makasih dok

    • Bram Irfanda Oktober 19, 2014 at 6:36 pm Reply

      WWW
      minta pisah ranjang : harus dijelaskan maksudnya gmn..
      Ketidaksukaan kita pd sesuatu/seseorang ITU TAMPAK, shg org lain (suami) jadi marah..

      Klo dilihat dari ceritanya, suami ada rasa rendah diri..jadi keluar2 kerja gt dan minta pisah ranjang..

      Klo ingin org lain berubah : PUJI SAAT IA BERBUAT BAIK SESUAI YG KITA INGINKAN (PAS TAMPIL RAJI, PUJI) atau kita jadi contoh buat dia..

      coba suaminya diajak omong masalah impiannya+hidup yg disukainya & mb sukai seperti apa.. mbak pas ngobrol hrs semanis mungkin, jgn ketus ya..

      Utk selanjutnya, sptnya butuh psikolog ini..

      tp praktek dlu ya..smg membantu.. 🙂

  2. paresma Oktober 21, 2014 at 5:33 pm Reply

    Mas dok..aku mau usul aja.. bagi yg mo curhat terkait postingan baiknya dialihkan via email aja. Soalnya kyk rada ga etis aja klo curhat di kolom blog dgn masalah rumah tngga ato mslh paling sensitif lainnya trus diliat byk org.semisal ada org yg curhat trus ada yg baca dan pembaca itu kenal sm yg curhat, kasian dong bisa terbongkar aibnya hehe. Itu usul aja tp terserah mas dok sih heehe

    • Bram Irfanda Oktober 21, 2014 at 7:05 pm Reply

      pakai nama samaran aja.. kan namanya ga harus melampirkan KTP 😀

      • paresma Oktober 22, 2014 at 7:59 am Reply

        Nah itu mksudku pake nama samaran aja ato inisial aja lebih simpel hehehe

  3. Kii Juni 7, 2018 at 11:59 am Reply

    Forgive but never Forget
    🙂

    • Bram Irfanda September 6, 2018 at 10:25 am Reply

      wajib.. 🙂

Tinggalkan Balasan ke Bram Irfanda Batalkan balasan