Ujian Kepemimpinan…

Dulu, Saat kami mengikuti pemilihan ketua Osis di SMA N 1 Blora, ada sebuah pertanyaan yang dilontarkan seorang kakak kelas kami, seorang pengurus OSIS yang masih menjabat, tentang suatu kasus kepemimpinan..

Saat ini, kami ingin mengetahui tanggapan dan komentar Anda, mengenai contoh kasus dibawah ini..

” Jika Anda adalah seorang panglima perang yang memimpin ribuan orang prajurit yang melarikan diri dari kejaran musuh dengan kekuatan 10 kali lipat lebih besar dan kuat, yang tidak mau menerima ajakan penyerahan diri pasukan Anda dan bertekad akan membunuh Anda dan semua prajurit Anda, dimana menurut logika Anda jika Anda memaksakan diri untuk melawan mereka, mereka akan dengan mudah membunuh Anda dan semua prajurit Anda “

“ Mirisnya, ketika Anda dan pasukan anda melarikan diri, ternyata didepan Anda terhampar sungai yang sangat lebar yang mempunyai lebar 200 meter dengan arus yang sangat deras karena banjir, padahal menurut Pengintai yang Anda Tugaskan, pasukan musuh sudah menutup semua jalan menuju posisi dimana Anda dan pasukan Anda berada.. “

Jadi, saat ini Pasukan Anda ada ditengah 2 jalan buntu yang mempunyai resikonya masing-masing..

Jikalau Anda berada di posisi panglima perang tersebut, apa yang akan Anda lakukan?

Di satu sisi, bila Anda nekad melawan Pasukan musuh, dalam pikiran Anda ada kemungkinan sangat besar, Seluruh pasukan Anda akan dibantai dan mati, namun anda juga berfikir ada kemungkinan sangat kecil, pasukan Anda akan menang dan minimal beberapa dari Anda dan pasukan anda akan selamat..

Di sisi lain, Anda juga berfikir bahwa adalah hampir mustahil menyeberangi sungai berlebar 200 meter dengan arus yang sangat deras karena banjir. Tapi, anda berfikir sepertinya masih ada kemungkinan untuk selamat walaupun yang selamat hanya akan merupakan bagian yang sangat kecil dari pasukan Anda dengan kemungkinan Anda sendiri tidak selamat..

Apa yang akan Anda putuskan?

Apakah Anda akan memutuskan tetap melawan pasukan musuh dengan kemungkinan sangat besar, Anda dan pasukan Anda akan Mati dibantai dengan ‘bayaran’ bisa membunuh sebagian dari pasukan musuh?

Atau..

Apakah Anda memutuskan bahwa pasukan Anda akan mencoba menyeberangi sungai dengan kemungkinan hanya sebagian kecil saja dari Anda dan pasukan Anda yang bisa selamat sampai diseberang, dan membiarkan sebagian besar pasukan bahkan diri Anda sendiri mati tanpa membunuh satupun prajurit musuh?

Apakah Anda akan memilih untuk memutuskan nasib semua prajurit anda ditangan Anda sendiri?

Atau

Apakah Anda akan menyerahkan pilihan kehidupan pasukan Anda ditangan Pasukan anda sendiri, mengingat ini menyangkut hidup matinya pasukan anda yang tentunya mempunyai hak atas hidup dan matinya diri mereka sendiri?

Apa yang akan anda putuskan?*

 

*Silahkan Memutuskan tindakan yang akan Anda pilih beserta alasan dari pilihan anda, kemudian tuliskan di kolom komentar dibawah ini. Tidak ada jawaban yang benar atau salah, semuanya terserah Anda…

Tagged: , , , , , , , ,

Comments: 5

  1. Tulus Budipurwanto (@TulusBudi) Agustus 7, 2012 at 11:54 am Reply

    Jawabannya ada pada judul artike Anda yang lain: Kehormatan lebih penting daripada kemenangan.

  2. Bram Irfanda Agustus 8, 2012 at 2:46 am Reply

    jawaban diterima 🙂

  3. dhea Februari 12, 2013 at 4:13 pm Reply

    memilih untuk membunuh musuh bersama prajurit

  4. Bram Irfanda September 3, 2013 at 11:15 am Reply

    Sebenarnya, semua jawaban yg memutuskan sesuatu , baik itu mnyerang musuh atau menyeberang sungai, betul..

    Sebagai pemimpin, kita harus memutuskan nasib kita dan org2 di belakang kita sesuai apa yg kita anggap benar..

    kegagalan mengambil keputusan, menunjukkan kita bukanlah pemimpin yang baik..

    krn bila kita bingung (atau tampak bingung) dan menampakkannya ke bawahan kita, moral bawahan kita akan hancur dan malah akan menimbulkan perpecahan dan pembangkangan atau pengkhianatan 🙂

  5. sinta amelia Juni 30, 2015 at 8:01 pm Reply

    saya akan memilih melawan musuh dari pda harus mati sia-sia bersama prajurit karena bila memilih menyebrangi sungai sama sja dengan kita bunuh diri ,tanpa ada hasil jika melawan musuh setidaknya kita mempunyai hasil,setidknya sebagian musuh telah di bunuh dan ini membuktika bahwa sebagai manusia yg memperjuangkan sesuatu kita haruslah berjuang untuk mendapatkan hasil maksimal jika tidk sesuai rencana yg diinginkan disinilh rencana tuhan mengambil ahli mungkin ini yg terbaik jika belum kita harus percaya pda diri sendiri dan tuhan bahwa setiap langkah atau jalan yg diambil jika itu perbuatan yg baik akan di ridhoi oleh tuhan

Tinggalkan Balasan ke sinta amelia Batalkan balasan