Bila kami cuek saja saat dikritik, ada banyak orang yang menjadikan kritik merupakan suatu ‘Keputusan’ untuk diri dan Kehidupannya..
Aneh memang..
Tapi Nyata..
Seorang anak yang pintar dan rajin belajar, menjadi anak dengan prestasi biasa saja karena dikritik temannya, ‘Sebenarnya kamu itu ga cerdas, tapi cuma pintar hanya karena kamu rajin belajar’..
Seorang cewek yang ingin menutup auratnya dan mulai mengenakan hijab, akhirnya menanggalkan hijabnya karena dikritik temannya, ‘kamu lho masih ngrokok, masak kelakuannya belum bener, udah berlagak bener, pake hijab segala’..
Seorang cowok yang berencana membuka usaha sendiri, kemudian mengurungkan niatnya karena temannya berkomentar, ‘Kamu tidak punya keturunan Pengusaha atau pedagang, ngapain usaha sendiri, ntar bangkrut lho’..
Mirisnya, Beberapa kejadian ini merupakan kisah nyata..
Hal ini sangat Ironis..
Kenapa kita seringkali lebih mendengarkan kritikan dan hinaan orang, dibanding mendengarkan apa yang otak dan nurani kita pikirkan?
Otak dan Nurani kita SELALU berfikir untuk kebaikan diri kita sendiri..
Sedangkan Otak dan Nurani orang lain yang mengkritik kita, bisa berfikir untuk kebaikan Dirinya sendiri..
Karena itu, kita harus menganggap pendapat dan kritikan orang lain sebagai pendapat kedua yang bisa kita pertimbangkan..
Namun, TIDAK AKAN kita turuti bila menurut pikiran dan nurani kita, bukan merupakan kebaikan untuk diri kita..
Diri Kitalah satu-satunya orang yang paling berkepentingan bagi kesuksesan diri dan kehidupan Kita..
Diri Kitalah satu-satunya orang yang bisa mengatur diri dan kehidupan kita..
Diri Kitalah satu-satunya orang yang seharusnya menentukan kehidupan dan masa depan kita..
Diri Kitalah Jendral Kehidupan Kita
Bukan orang lain..
Bukan Siapa-siapa..
Hanya Diri Kita..
Bagaimana Menurut Anda?
@dr_BramIrfanda
Mau Update Artikel Bram Irfanda’s Blog setiap hari? Follow @IrfandaBlog di twitter
Tagged: hinaan, Kehidupan, Kesuksesan, kritik, kritikan
iya dok, kita adalah Jendralnya.
Segala kritik hendaknya dijadikan “cambuk” agar kedepannya lebih baik lagi.
Segala hinaan hendaknya menjadikan kita lebih sabar agar tidak balik menghina.
Karena orang yang menghina belum tentu mampu atau lebih baik drpd kita.
🙂
yap, sangat setuju
@Asmiani : Nahhh…gitu donk.. 😀