Penyebab Kekerasan Dalam Rumah Tangga

Kekerasan Dalam Rumah Tangga atau KDRT, makin banyak terjadi di sekitar Kita..

Apa Penyebab Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT)?

Salah satu Penyebab tersering terjadinya Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) adalah karena di masa lalu, Orang tua Pelaku KDRT juga melakukan KDRT..

Kekerasan menimbulkan Luka mendalam bagi anak..

Luka mendalam yang sama juga timbul pada anak yang dibesarkan oleh keluarga yang menghadirkan Kekerasan dalam kehidupan sehari-harinya..

Sayangnya, Adanya Luka Masa lalu itu, seringkali tidak tersembuhkan oleh waktu..

Akibatnya, seringkali luka itu membusuk dan tanpa sadar malah merasuk ke alam bawah sadar si anak dimana keluarganya terjadi peristiwa KDRT

Bahayanya, ketika dewasa nanti, si anak dimana keluarganya terjadi peristiwa KDRT, akan menganggap peristiwa yang dilihatnya merupakan suatu kewajaran dalam berumah tangga..

Akibatnya, Si anak laki-laki dimana keluarganya terjadi peristiwa KDRT -dimana sang ayah suka melakukan kekerasan pada ibunya-, akan melakukan Kekerasan yang sama pada saat sudah mempunyai keluarga sendiri, walaupun di masa lalu ia membenci tindakan yang dilakukan ayahnya..

Hal yang sebaliknya terjadi pada anak perempuan dimana keluarganya mengalami peristiwa KDRT..

Si anak perempuan yang biasa melihat Ibunya disiksa oleh ayahnya, akan mengalami trauma psikologis yang membuatnya menjadi lebih mudah mengalami peristiwa KDRT oleh suaminya di masa depan..

Kenapa?

Karena Luka yang timbul akibat peristiwa Kekerasan Dalam Rumah Tangga yang dilihatnya, bila tidak disembuhkan akan merasuk ke alam bawah sadarnya..

Akibatnya, ketika memilih suami kelak, si anak perempuan dimana keluarganya ada peristiwa KDRT ,akan cenderung memilih suami yang kasar dan berpotensi memperlakukannya seperti ayahnya memperlakukan ibunya di masa silam..

Karena tanpa sadar, perbuatan kekerasan sudah dianggapnya merupakan takdir dirinya sebagai seorang perempuan..

Ironis kan?

Karena itu, Bila pasangan Anda melakukan kekerasan -baik itu saat pacaran atau ketika sudah menikah-, segeralah berpisah dan jauhkan diri serta anak Anda darinya..

Sebelum semuanya terlambat..

Dan hanya ada penyesalan..

Karena bukan hanya Anda yang menjadi Korban, anak Anda pun akan juga menjadi korban di masa depan..

Ada yang mengalami kisah serupa?

 

@dr_BramIrfanda

Mau alat tensi Digital HANYA 285ribu FREE ONGKIR + TIPS2 MENURUNKAN TEKANAN DARAH TANPA OBAT? hubungi Mastha Medica (SMS 089675229222/29F01C60 <= PIN hanya pakai angka nolya…

Tagged: , , , ,

Comments: 12

  1. natali Juni 25, 2013 at 1:32 am Reply

    Sama bgt dok dgn yg saya alami..saya dulu mengalami KDRT dr ibu saya, ibu saya pun mengalami KDRT dr ayah tiri saya..skrg saya mengalami KDRT lg dr suami saya..pdhl dulu suami saya sewaktu pacaran tdk terlihat berpotensi spt itu..tp ternyata ketika berumah tangga jauh diluar bayangan saya..disaat ia marah, ia sm sekali tdk bs kontrol emosinya, bahkan melakukan KDRT nya di dpn anak saya..:(

    • Bram Irfanda Juni 25, 2013 at 12:37 pm Reply

      sabar ya..

      Segera konsul ke psikiater atau psikolog ya,,anaknya jg ya..

      semoga diberikan suami yg lbh baik..

  2. Noerul Ikmar Oktober 4, 2013 at 11:33 pm Reply

    Mohon maaf Dok, apa boleh sy minta link ilmiahnya? Seperti jurnal atau sumber lain yg ilmiah. Terima kasih Dok.

    • Bram Irfanda Oktober 5, 2013 at 8:31 am Reply

      Ilmu ini sudah ada di BUku kedokteran Jiwa, jadi sudah terbukti..:)

      yg versi online dicari aja di PsychCentral(dot)com, lengkap:)

      • via Oktober 8, 2013 at 3:54 pm Reply

        dokter,
        klo link yang menggunakan bahasa indonesia nya ada?maaf saya tidak pintar berbahsas inggris

        • Bram Irfanda Oktober 8, 2013 at 7:57 pm Reply

          yg bhs indonesia, iya tulisan ini.. 😀

  3. via Oktober 8, 2013 at 3:46 pm Reply

    saya adalah satu dari sekian anak yang di masa kecil hingga SMA sangat sering menyaksikan ibu menjadi korban KDRT,juga seringkali menjadi pelampiasan KDRT ayah dan ibu di mana mereka tidak bisa mengontrol emosinya, sekarang saya sudah menikah dan memiliki 1 putri,
    alhamdulillah suami bukan dari keluarga temperamen dan tidak memiliki sifat temperamen,saya menjalin hubungan dengan suami sekitar 7tahun sampai akhirnya memutuskan menikah.sejak awal saya bertekad tidak akan mencari suami yang temperamen karena saya tidak mau di perlakukan seperti ibu,karena itu saya menjalin hubungan cukup lama dan berusaha mengenal keluarga suami lebih jauh agar kedepannya saya tidak mengalami kasus seperti ibu saya
    KDRT yang saya alami semasa kecil hingga dewasa membuat trauma.saya lebih emosional di bandingkan teman-teman seusia saya kala itu dan jauh lebih sensitif serta menolak berurusan dengan lelaki yang jauh lebih tua jika tidak perlu.hal seperti ini saya alami bertahun-tahun,namun syukurlah saat mengenal suami perlahan saya berubah ( ini kata teman2 dan suami sendiri ) bersyukur adalah satu dari sekian cara yang bisa saya lakukan saat ini karena terhindar dari “pengulangan”kejadian masa lalu

    • Bram Irfanda Oktober 8, 2013 at 7:59 pm Reply

      berarti suami berhasil membuat mb Via ‘MEMAAFKAN MASA LALU’..

      hrs disyukuri punya suami kyk gt..:)

  4. Deny Oktober 16, 2013 at 8:00 pm Reply

    Dok Apakah yang saya alami termasuk KDRT,Suami pernah melempar gelas kopinya ke saya pdhl waktu itu saya sedang memangku putri saya 1Y3Month abis NgAsi,dan suami jg pernah membentak putri saya sambil menggebrak meja cuman krn putri saya mainin kabel Tv,Apakah itu semua akan membekas dimemori putri saya dok,Dampaknya apa?Dan apa yg hrs saya lakukan?apakah saya lbh baik meninggalkannya,Pernikahan saya pun baru berjalan 2Thn

    • Bram Irfanda Oktober 17, 2013 at 9:05 am Reply

      iya udah termasuk KDRT..

      baiknya mulai dg konsultasi bareng suami ke dr.jiwa atau psikolog ya..saat pertama bareng, kemudian suami sendiri aja yg konsul..

      Bisa disembuhin kok klo suami mau berubah, katakan saja : ” berubahlah demi anak,,”

      smg berhasil ya..:)

  5. yani Maret 7, 2014 at 7:42 pm Reply

    Dok, kalau yg termasuk KDRT dalam Rumah tangga itu penjabarannya apa saja? Apa tindakan emosional lempar barang, gebrak meja atau banting pintu dan perkataan2 kasar secara verbal sudah termasuk KDRT? Atau hanya yg menyebabkan luka secara fisik saja yg dikategorikan KDRT ?

    • Bram Irfanda Maret 14, 2014 at 7:46 pm Reply

      kekerasan verbal termasuk KDRT, krn merusak mental+fisik jg..:)

Tinggalkan Balasan ke Bram Irfanda Batalkan balasan