Saat semua keadaan berjalan baik dan lancar, biasanya Kita tidak berpikir bahwa akan ada masa suram dan kegelapan di masa depan..
Kita demikian optimis sehingga percaya hanya ada hari yang cerah di masa depan..
Masalahnya, Benarkah hanya ada hari yang cerah di masa depan?
Well, untuk lebih jelas kita harus menatap erat siklus Bisnis dan ekonomi di Amerika serikat 1948-2012 dibawah :
Dari Data ekonomi diatas, bisa kita simpulkan kalo keadaan Ekonomi itu tidak mulus. Bahkan terjadi beberapa masa kemerosotan di saat Amerika serikat menjadi negara super power bila ditinjau dalam bidang ekonominya..
Mungkin anda lantas berkomentar : ” Ini kan di amerika… kita kan di Indonesia? ya bedalah..”
Sebenarnya, semua negara mengalami siklus bisnis yang serupa, walau waktu dan durasi tiap fasenya tak sama..
Agar menambah rasa percaya di hati anda, mari kita menatap erat data ekonomi Inggris 1949-2011 dibawah ini :
Inggris sebagai negara super Power di tahun 1800an sampai awal 1900an, ternyata ekonominya tidaklah mulus seperti yang banyak orang kira. Ada Up, ada down..
Dari 2 Grafik diatas, maka bisa kita simpulkan bahwa ekonomi -juga bisnis, kehidupan dll- itu selalu mengalami siklus -yang mirip ombak-, yang tahapannya adalah :
- Ekspansi / Recovery
- Puncak / Peak / Boom
- Kontraksi / Resesi
- Jurang / Palung / trough / Kemerosotan
keempat tahapan ini selalu bergantian satu sama lain.. sehingga membentuk tampilan ombak seperti dibawah ini
beneran Mirip ombak ya…
Agar lebih jelas, mari kita bahas apa sih yang terjadi dalam setiap fase siklus Ekonomi / bisnis,,
Fase Ekspansi
Saat masa ekspansi, Ekonomi tumbuh dengan angka pengangguran yang makin rendah, Inflasi wajar dan pasar saham berkinerja gemilang. Saat masa ekspansi ini, Hampir semua orang merasa optimis, gembira dan bergairah. Inilah saat dimana mudah mencari keuntungan dan sebagian besar bisnis tumbuh..
Pada akhir masa Ekspansi, orang-orang akan super optimis, super gembira, dan biasanya lupa akan adanya kemungkinan siklus turun dari ekonomi..
Yang -sayangnya- selalu ada..
Akibatnya, di akhir Fase Ekspansi harga-harga naik ke angka yang tidak masuk akal karena orang-orang percaya harga akan naik terus tanpa batas, yang akan menciptakan Irrational exuberance di pikiran banyak orang. Hal inilah yang membuat Bubble -Gelembung- Ekonomi terbentuk
Contoh dari Fase ekspansi ini terjadi di pasar properti amerika serikat pada tahun 1993-2006..
Fase Peak / Puncak
Masa ekspansi akan membuat kebanyakan orang menjadi Lupa Diri..
Namun, tentu saja harga tidak bisa di dorong terus ke atas. Karena bila harga bisa terus naik, apakah harga naik sampai ke bintang yang bersinar terang?
tentu tidak..
Akibatnya, Orang-orang mulai menahan diri untuk membeli karena harga sebagian besar aset sudah terlalu tinggi..
Fase ini adalah peralihan dari masa ekspansi ke fase konstraksi
Contoh dari Fase ini adalah bubble properti di Amerika serikat pada akhir 2016 dan Dot com Bubble di bursa saham pada triwulan pertama tahun 2000..
Fase Kontraksi
Ketiga harga-harga sudah ada di pucuk, maka orang-orang mulai menunda pembelian. Masalahnya, orang -orang yang super optimis di masa ekspansi membutuhkan kenaikan harga untuk memvalidasi harga beli di pucuknya. Setelah beberapa saat harga tidak juga naik, maka orang-orang mulai ragu dan mulai menjual dibawah harga puncak..
Hal ini memancing penurunan harga dan ketakutan akan penurunan harga terus menerus..
Karena melihat trend penurunan harga yang terjadi, orang-orang merasa bisa membeli di harga yang lebih murah di masa depan, maka harga-harga lanjut kebawah dan membuat penjualan aset/ barang menurun. Akibatnya terjadi PHK, penundaan rekrutmen pegawai dan penurunan ekonomi secara umum..
Karena ekonomi turun, orang-orang menjadi pemisimitis, bursa saham anjlok dan mencapai puncaknya saat mendekati fase Jurang, dimana mulai banyak terjadi kebangkrutan
Fase Jurang
Pada fase ini orang -oarang akan depresi, merasa dunia akan kiamat, negara bubar, dan ekonomi tidak akan bisa bangkit. Akibatnya, terjadi obral aset baik saham, properti, bisnis dll
Tapi fase jurang tidak akan berlangsung selamanya dan akan berlanjut lagi ke fase ekspansi
Fiuhh.. agak horor ya..
Dari siklus bisnis ini, kita tau bahwa masa cerah tidak terjadi selamanya..
Begitupun juga cuaca buruk, bahkan Badai, tidak terjadi selamanya..
Masalahnya adalah,,
apakah kita siap bila tiba-tiba hanya ada awan gelap di depan mata kita atau malah ada badai menghadang?
Apakah kita siap bila setelah badai hilang ada masa dimana hari begitu cerah dan cemerlang? atau bisnis kita terlanjur mati di saat badai menerjang?
Pertanyaannya : bisnis kita saat ini berada di Fase apa?
Jurang?
Puncak?
Ekspansi?
atau kontraksi?
Kesadaran anda sedang dimana dan kesiapan anda saat Fase bisnis berubah, menentukan nasib bisnis anda di masa depan..
Dimanakah anda sekarang?
”Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia…” (QS Ali Imran : 140)
Mau dapat update terbaru Blog Bram Irfanda di telegram? silakan Join Bram Irfanda Blog di Telegram
Tagged: business cycle adalah, fase depresi kemerosotan, fase ekspansi recovery, fase kontraksi, fase puncak peak, fase siklus bisnis, fase siklus ekonomi, siklus ekonomi. siklus bisnis, siklus kehidupan
Tinggalkan Balasan